BEBASKAN AHMAD!

Teman-teman rock sebangsa & setanahair,

Seperti kita ketahui semua sebelumnya via media massa, THE GODFATHER OF ROCK, Ahmad Albar beberapa waktu yang lalu baru saja diciduk polisi  dengan tuduhan menjadi narcoboy dan berkomplot  dengan jaringan narkoba internasional. Bah, permainan apa pula ini?

Bukan berarti saya mendukung nasionalisasi narkoba. I'm totally against it (walaupun di beberapa elemen istilah narkoba ini agak menyesatkan karena BNN tampak sulit membedakan antara herbal dengan narkotika:) Jika di jalanan sering ada semboyan "hancurkan narkoba hingga ke akar-akarnya" saya justru bertanya apakah narkoba itu sejenis umbi-umbian atau pepohonan?

Sudahlah, mari kita kembali ke Ahmad....

Saya sendiri tidak percaya kalau Ahmad mengecewakan kita semua dengan bertindak seceroboh itu. Setelah 61 tahun  masa' hanya gara-gara secarik foto ia bisa tertangkap. Rasanya tidak seperti Ahmad yang kita kenal. Padahal bisa saja perempuan yang diciduk bersamanya hanya sekadar groupie yang memang memuja idola kita semua. Bukankah groupie yang bermalam itu bagaikan metro mini yang setia lalu lalang di jalanan? Liar namun tetap dibutuhkan.

Jika Lemmy Kilmister dapat membuka "cabang" dan memiliki "anak cabang" di berbagai negara, apalagi Ahmad yang sejak tahun 1963 di Belanda sudah menjadi rocker idola? (Memang harus diakui ia sempat terjerumus ke lubang hitam dangdut, tapi siapa yang tidak jika berkarung-karung rupiah tergeletak begitu saja di depan mata?)

Saya lebih percaya kalau Roy memang melakukannya. Bahkan keledai saja tidak akan terperosok ke lubang yang sama hingga dua kali. Apalagi setelah sebuah kampanye anti-narkoba. Memang Roy bukan keledai tapi ia hanya bernasib buruk saja tampaknya. Ahmad agaknya sedikit lebih beruntung. Karena setelah 2 hari penahanannya media massa baru mengendusnya.

Jika Yang Mulia Ozzy Osbourne saja sempat dipuja-puji oleh George W. Bush di Gedung Putih, maka bisa saja seorang presiden rock & roll juga membela Ahmad. Namun sayangnya karena ia tipikal peragu maka ia kemudian mengurungkan niatnya. Dan terjebloslah idola kita....

Well, sebagai reminiscing, terakhir kali saya bertemu Ahmad awal  bulan Januari lalu di Kebayoran Lama. Ia tampak ramping dan sehat. Begitu pula dengan kedua rekannya, Ian dan Donny. They're all look healthy and cool, living their life to the fullest! Kami sempat berbincang-bincang panjang lebar untuk sebuah artikel di RS. Mungkin salah satu wawancara terbaik yang pernah saya lakukan sepanjang masa.

Awalnya ia menolak ketika saya tawari seperangkat liquor yang berhimpitan di atas meja. Ternyata sesudahnya saya ketahui beliau sangat tidak suka jika ditawari. Mungkin terkesan insulting. Belakangan dengan  santainya  bergelas-gelas  ia gelontorkan ke dalam kerongkongannya.  Hasilnya, perbincangan di antara kami  justru jauh lebih  hidup dan jujur dari sebelumnya.

Sebuah obrolan yang sangat sangat berkesan karena tampak jelas semangat rock dalam dirinya tetap berkobar-kobar gahar. Bahkan uzur pun seperti tak sanggup untuk memadamkannya. Oya, jangan pernah lupa karena ia adalah role model kita. Big time. Period! Dan tentu sudah sepantasnya seorang role model tidak pernah mengecewakan...

Di salah satu bagian obrolan menarik kami Ahmad sempat membuat "pengakuan" yang rendah hati.  "Selama seumur hidup saya tidak pernah menyentuh heroin!"  ujarnya sembari mereguk alko. Saya percaya. Tiada rocker yang panjang umur bersama heroin. Katakan itu pada Layne Staley.

"Paling hebat jaman saya membuka Poster Cafe dulu yang sempat saya rasakan hanya 'e'," tambahnya dengan mata memerah. Sebuah komentar paling menarik yang bahkan tak pernah keluar dari Ian dan Donny sekalipun. Hebat!

Terus terang kemarin adalah hari yang paling  menyedihkan sekaligus paling mendebarkan dalam sejarah rock & roll di tanahair. Pop beberapa waktu lalu sempat menggemparkan dengan Fariz Fiasco namun kali ini rock yang ambil bagian. Mungkin sudah saatnya? Tapi saya pikir bukan tidak mungkin next time adalah dangdut dengan sang raja? Ide yang bagus bukan?

Ketika semua rocker setelah Ahmad tampak jaim dan menyembunyikan kelamnya masa lalu mereka rapat-rapat, Ahmad justru bersikap sebaliknya. Sekali layar terkembang, surut Ahmad berpantang! Ia selalu setia  mengajarkan kepada kita semua bagaimana mengeja kata R.O.C.K dengan baik dan benar!

Dan Ahmad telah melakukannya tidak satu dekade, dua dekade, tiga dekade atau empat dekade..... tapi hampir lima dekade! Karena Ahmad adalah rock dan rock adalah Ahmad! Nothing compares!!

Maka hanya kepadanyalah kita wajib lantang teriakkan:

BEBASKAN AHMAD!
AHMAD TIDAK BERSALAH!
AHMAD HANYA KORBAN, BUKAN BEDE! :)


To all GOD BLESS  fans, pledge your allegiance!  NOW!!