Why Wait While You Can Do It?

Dear Shinta, Dinda, Rane,

Setelah panjang lebar kita ngomongin ide newsletter ini dari bbrp bulan lalu, gatel juga gue untuk komentar, hehe.

Sebenernya yang lagi kalian buat ini bisa dikategorikan sebagai fanzine [katakanlan sebuah fan magazine] juga, terlepas dari apa itu namanya, newsletter atau buletin.

Fanzine adalah media cetak yang dibuat oleh penggemar artis/band yang isinya segala hal tentang idola mereka, bisa wawancara, profil, resensi konser, aktivitas di belakang panggung atau kehidupan sehari-hari mereka. Content yang bebas, terserah kemauan pembuatnya. Pembuatnya bisa sendiri atau bisa juga secara kolektif dari beberapa orang. Tapi kebanyakan emang pada bikin sendirian karena males juga nungguin temen yang biasanya cuma gede ngomongnya doang :)

Kreativitas si zinester [istilah untuk pembuat fanzine] ini sangat dikedepankan disini. Jadi pinter-pinternya mereka sendiri untuk membuat/menulis isi fanzine secara mandiri tanpa ada bantuan apapun dari pihak manajemen band apalagi artisnya sendiri. Sumber informasinya pun bisa dari mana aja, internet atau sukur2 bisa wawancara langsung sama artisnya. Standarnya sih apa yang dilihat, didengar, dirasakan sama zinester tentang artis idolanya itu lah.

Karena alasan utama bikin fanzine kayak gini adalah kecintaan terhadap band idolanya dan karena suka sama aktivisme jurnalistik amatiran {LOL], jadinya udah pasti aktivitas seperti ini bukan untuk mencari keuntungan. It's a labour of love! Fanzine bisa diterbitin dan dibaca sama sesama penggemar atau orang laen aja rasanya udah seneng banget pastinya. Yang pasti ini juga bukan proyek yang nihil biaya, minimal kita mesti siapin dana untuk ganti ongkos foto kopi buat penggandaannya. Gak perlu juga dicetak karena ongkos cetak itu mahal juga. Esensi dari aktivitas DIY kayak gini emang gimana caranya elo bisa memaksimalkan kreativitas elo dengan resources yang ada di sekitar elo aja. Gak perlu muluk-muluk.

Gue taon 1996-1999 dulu pernah juga bikin fanzine musik metal namanya Brainwashed, dan percaya atau nggak karir jurnalisme musik gue sampe bisa gawe di majalah Rolling Stone juga awalnya gara-gara bikin2 beginian. Semuanya gue bikin sendirian. Nulis artikel, wawancara band, fotografi, lay-out artikel, jualan fanzine-nya, dsb. Apalagi jaman itu komputer gue masih pake Microsoft Windows 3.1 yang terbilang purbakala untuk ukuran jaman sekarang. Gue gak menunggu siapapun waktu itu, nunggu temen apalagi manajemen band bersangkutan, karena kalo nunggu bantuan atau apapun gue yakin gak bakal pernah terbit fanzine Brainwashed ini.

Basicnya karena waktu itu karena gue suka musik metal, ngefans sama band-band metal lokal yang para personelnya adalah temen2 gue sendiri juga. Ditambah lagi gue kebetulan kuliah jurnalistik di Moestopo, ya itung2 sekalian praktek. Nggak tau juga apa kalian pernah denger band-band cadas kayak Grausig, Trauma, Betrayer, Delirium Tremens, yang pasti mereka itulah artis2 underground yang gue tulis pertama kali bagi fanzine gue dulu.

Gara2 fanzine ini gue jadi punya banyak teman2 baru dari seluruh Indonesia. Karena jaman dulu e-mail belom populer, warnet belom eksis apalagi friendster, otomatis semua orang yang kontak dengan gue itu via surat keong dari kantor pos. Ada yang order fanzine lagi, ada yang minta ijin memperbanyak, ada yang ngirim kaset/CD untuk diresensi, ada yang minta diliput scene underground di daerahnya sampe ada juga yang ngirim kontribusi artikel. Feedback dari Aceh, Medan, Gorontalo, Bali, Bantaeng, Pontianak, yang bikin gue kaget malah sampe Irian Jaya! Semuanya gue ladenin satu persatu dan gue jadi bertemen akrab sama mas-mas dan mba-mba di kantor pos waktu itu, saking seringnya gue ke sana :)

Intinya sih, nggak perlu menunggu orang laen lagi untuk proyek newsletter kalian ini. Percaya sama gue, kalo yang namanya menunggu itu bukan pekerjaan yang menyenangkan, sangat menyebalkan! Langsung aja digeber, nanti juga ada yang terinspirasi dan ngikutin apa yang kalian kerjakan.

Gue bakal membantu kalianlah untuk content fanzinenya, kalo emang membutuhkan. Just gimme a call!