THE UPSTAIRS - Killing An Arab/Fire In Cairo [Live]

Rating:★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:THE UPSTAIRS
Lagu ini merupakan penafsiran musikal The Upstairs terhadap almighty THE CURE. Sebuah upaya aransemen ulang atas dua lagu THE CURE ("Killing An Arab" & "Fire In Cairo") yang kemudian mereka gabung menjadi satu nomor yang sangat The Upstairs-esque. Sebut saja pendeknya sebagai “Killing In Cairo.” Dan upaya mereka berhasil. Paling tidak ini menurut saya. Persetanlah dengan pendapat Anda.

Sebagai band yang sama sekali tidak berhutang budi pada lagu-lagu cover version sebagai batu loncatan, apa yang The Upstairs lakukan dengan lagu ini adalah murni penghormatan kepada salah satu grup yang ikut mempengaruhi mereka belaka. Jimi Multhazam (vokal), Kubil Idris (gitar) dan Elta Emanuella (keyboards) adalah Cureheads. They are avid fans! Sayangnya, mereka Cureheads yang kurang taat karena tidak menunaikan kewajiban berziarah ke Singapore. Mungkin sama seperti saya yang juga kurang taat kepada Slayer dan musik metal.

FYI, lagu ini saya dapat dari seorang Modern Darling bernama Hendry (http://www.myspace.com/jeunghendry) yang melakukan bootlegging via ponselnya saat The Upstairs melakukan radioshow “RIOT On Air” di Studio Radio Prambors di Menteng, Jakarta pada 7 Desember 2006 silam. Sebelumnya dia sempat dengan hati-hati bertanya apakah merekam lagu ini temasuk kategori “membajak”? Saya jawab “iya,” dengan catatan kalau lagu ini diperjualbelikan olehnya. Anda pasti tahu bahwa penggemar band terkadang juga bisa menjadi brengsek dan mengharukan di saat yang bersamaan :)

"Killing An Arab" merupakan single pertama yang dirilis THE CURE pada akhir tahun 1978. Judul dan lirik lagu ini menurut Bob terinspirasi dari salah satu novel karya sastrawan lejen Albert Camus. Lagu ini kontroversial karena kerap dituding memuat pesan rasialisme. Itu pula makanya di album Three Imaginary Boys lagu ini tidak jadi dimasukkan (walau akhirnya ditebus di Boys Don't Cry yang beredar di Amerika). Begitu pula halnya dengan "Fire In Cairo" yang nasibnya lebih beruntung karena masuk ke dua album di atas.

Pertama kalinya The Upstairs membawakan lagu ini di atas panggung terjadi pada bulan Mei 2004. Saat itu Brainwashed Entertainment tengah menggelar acara "Funeral Party [in loving tribute to The Cure]" di Score!, Cilandak Town Square di antaranya bersama Room V dan Rumahsakit. Konser itu merupakan penampilan perdana Goodnight Electric pula di depan publik. Setelah konser itu seingat saya The Upstairs hanya membawakan lagu ini beberapa kali saja dan itu pun bukan di panggung besar seperti pensi yang memang seakan mewajibkan nomor-nomor populer dari The Upstairs.

Yang beruntung menyaksikan The Upstairs membawakan “Killing In Cairo” mungkin hanya para penonton clubshow. Entah itu di BB’s, Score! atau De Basic. Bahkan beberapa menit sebelum Jimi memutuskan untuk mengubah set list di “RIOT On Air” - untuk membawakan lagu ini - tak seorang pun personel yang diberitahu olehnya.

Jimi memang sangat mencintai spontanitas. Terkadang ini bisa merepotkan bagi yang lain karena tak setiap kali rehearsal pula lagu ini dilatih bersama. Itu makanya mengapa kemudian backing vocal di lagu ini totally sucks to the very end. Elta disini seakan menunjukkan bahwa tak selamanya orang dari Indonesia Timur itu pandai bernyanyi. Oke, Jimi memang tidak pandai bernyanyi pula tapi ini bisa dimaklumi karena ia datang dari Indonesia Barat dimana masakan Padang adalah komoditi terpopuler yang pernah terlahir dari wilayah ini.

Secara materi, The Upstairs telah merombak total lagu ini. Kubil memangkas dominasi bebunyian gitar ala mediteranian sementara Alfi memasukkan rave bass sebagai pengganti bunyi bass guitar. Keyboard Elta menerawang misterius, agak sedikit mengingatkan saya dengan ambience di lagu gloomy favorit saya, “Lompat” (Matraman/2004). Jimi pun mengubah gaya bernyanyi khas Bob Smith dengan aksen classic punk rock yang menjurus hardcore Amerika awal ‘80an menjelang ending lagunya. Part yang sangat berbeda dihadirkan oleh pukulan dan kick drum Beni Adhiantoro yang menjurus adiktif ketika masuk di refrain “F.I.R.E.I.N.C.A.I.R.O.” Seperti ada perselingkuhan antara disco dengan metal di bagian ini. Intinya, diluar dari falsnya siapapun juga di lagu ini, The Upstairs mampu mengantarkan re-interpretasi dengan sangat keren. (Bah, saya tahu Anda pasti berpikir macam-macam ketika saya sampai di bagian ini. Persetanlah :)

FYI, tak seorang pun personel The Upstairs yang setuju lagu ini diupload di internet. Not even in their official MySpace page. Mereka agaknya cukup terkejut dengan hasil rekaman ini. Of course, not in a musical way. Namun jika saja Anda memiliki posisi seperti saya maka peraturan pertama yang harus dikeluarkan adalah sebuah Hukuman. Tidak menghadiri konser THE CURE adalah pelanggaran. Dan merilis lagu ini untuk Anda download secara cuma-cuma adalah Hukumannya. Jangan beritahu siapa-siapa.

Selamat menikmati!



From Cairo with love,


Wenz Rawk


Komentar

  1. it surely will cause a major disaster for your musical career wen.

    kalo ada pemegang hak ciptanya the cure (kemungkinan besar sih record companynya) yang tau mengenai the upstairs membawakan lagu ini, kemudian ada fans yang merekamnya, lalu elo meng-uploadnya ke MP lo, wah.. that could be disastrous. Mereka bisa aja menuntut elo buat pelanggaran hak cipta.

    gimana kalo dibikin limited buat contact doang?

    BalasHapus
  2. FYI, lagu ini saya dapat dari seorang Modern Darling bernama Hendry (http://www.myspace.com/jeunghendry) yang melakukan bootlegging via ponselnya saat The Upstairs melakukan radioshow “RIOT On Air” di Studio Radio Prambors di Menteng, Jakarta pada 7 Desember 2006 silam. Sebelumnya dia sempat dengan hati-hati bertanya apakah merekam lagu ini temasuk kategori “membajak”? Saya jawab “iya,” dengan catatan kalau lagu ini diperjualbelikan olehnya. Anda pasti tahu bahwa penggemar band terkadang juga bisa menjadi brengsek dan mengharukan di saat yang bersamaan :)


    Guah ga perjualbelikan koq Mas. .
    Guah kan Modern Darlings dari tahun 2004,
    jadi Guah udah bener2 simpatik sama The Upstairs,
    Ga mungkin dah Guah perjual belikan,
    siapa yang mau copy yagh Guah kasih,
    Gapapakan Mas. .
    :)

    BalasHapus
  3. wah ketinggalan gw..
    btw gw setuju bgt sama idenya rikigede.

    BalasHapus
  4. yah telat deh...
    padahal baru mau denger lagu The Cure di cover sama The Upstairs
    gapapa deh, penasaran aja mau dengerin lagunya,
    soalnya 2 lagu itu termasuk my favorite,,,
    dan selama ini yang meng-cover lagu2 The Cure masih (dan mungkin akan selalu) kalah sama versi The Cure aslinya,
    walaupun banyak Band juga yg bawainnya dengan 'agak' beda dan lumayan keren,
    seperti contohnya: 311-Lovesong, Dinosaur Jr-Just Like Heaven, sampe cover lagu Trust yg dibawain oleh Homogenic.

    viva The Cure!

    BalasHapus
  5. kami sudah baca ceritanya sudah bersyukur bang,,terimakasih :) kami tunggu updateannya terus bang :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IKJ: SCHOOL OF ROCK [Editor's Cut]

LED ZEPPELIN Reunion 2007: The Full Report From David Fricke