Bapak Idris Sardi Dalam Kenangan



Pertemuan yang singkat namun sangat berkesan dengan Bapak Idris Sardi. Sempat wawancara beliau di Jakarta Convention Center awal 2009, ketika itu hadir ke peluncuran album Presiden  SBY yang diaransemen ulang dan direkam ulang oleh mas Yockie Suryoprayogo, jadinya keren album itu.

Bapak Idris Sardi sangat ramah dan menjelaskan dengan sangat detail semua pertanyaan yang saya ajukan. Padahal saat itu saya modal nekat untuk doorstop interview saja, tidak ada janji sebelumnya. Cuek lah!

Seorang petugas protokoler kepresidenan sempat menyelak ketika kami sedang di tengah sesi interview dan menyampaikan bahwa ia ditunggu oleh presiden. Sambil tersenyum ia menjawab, "Presiden bisa menunggu kan?" Dor!

Kaget juga denger jawabannya karena, seperti biasa, saya kira pasti yang bakal dipotong adalah sesi interviewnya hehe. Tak ada kesan menggurui, atau bersikap layaknya "rock star" legendaris. Sangat ramah.

Salah satu jawaban beliau yang masih saya ingat kurang lebihnya adalah "Kita selamanya akan mencintai profesi jika memang dibangunnya dengan hati, jika bermusik adalah melulu soal kebahagiaan, lalu gimana mau berhenti?" Nancep banget kata-kata ini waktu itu.

Mungkin ia boleh saja tidak setuju dipanggil sebagai maestro, tapi bagi saya sikap bersahaja dan senyum teduhnya di foto ini telah melampaui gelar pahlawan nasional sekalipun.

Selamat Jalan, Bapak Idris Sardi, terima kasih atas pertemuan singkat dan inspirasinya :)



RIP.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IKJ: SCHOOL OF ROCK [Editor's Cut]

LED ZEPPELIN Reunion 2007: The Full Report From David Fricke