A Stone Will Roll in Big Apple, Soon!

Lorong di Rolling Stone HQ, New York City.


Jadi semalam sekitar pukul 21:00 WIB ketika saya sedang digencet oleh deadline beberapa feature untuk edisi ulang tahun kami yang kesembilan mendadak saja telepon di meja kerja saya berbunyi kencang, cukup lama tidak terangkat. Karena sedang menyimak SUNN O))) & Ulver - "Terrestrials" dengan volume cukup maksimal menggunakan headphone akhirnya suara telepon itu tidak terdengar sama sekali. Hanya anehnya seperti ada instruksi bawah sadar yang memberitahu saya untuk mengangkat telepon, mungkin itu sihir musik SUNN O)) :))) 

Ternyata suara editor-in-chief Adib Hidayat yang singkat saja menjelaskan bahwa saya dipanggil oleh Ibu Monika ke ruangannya di lantai bawah. Sebagai informasi, ia merupakan Presiden Direktur PT. a & e Media. Walau sempat dibocorkan beberapa jam sebelumnya oleh managing editor Ricky Siahaan, namun tetap saja pertanyaan besar segera saja menghujam di kepala saya. Ada apakah gerangan? 

Ketika tiba di ruangannya saya menemukan bos sedang makan malam, antara hari yang padat karya atau memang terlambat sekali sepertinya. Setelah menjelaskan sedikit panjang lebarnya, ia berkata, "Kamu akan ditugaskan untuk memimpin delegasi kecil Rolling Stone Indonesia ke RS International Conference di New York City bulan September mendatang!" 

Wow, kabar beneran gembira! Setelah bekerja keras sekaligus bersenang-senang selama nyaris sembilan tahun di salah satu cabang majalah musik legendaris ini saya akhirnya berkesempatan untuk dapat berkunjung ke headquarters mereka, jelas ini bagai mimpi yang menjadi kenyataan. 

Ada sedikit cerita menarik tentang beberapa orang dari RS USA yang saya kenal setiap kali melaporkan perkembangan website RSI via email. Sewaku bolak-balik mengirim email ke Amerika untuk mengurus izin dan cover bagi buku pertama saya, Rolling Stone Music Biz, saya dulu sempat dikira seorang perempuan karena derasnya penggunaan kata "She" oleh mereka di sana yang ditujukan kepada saya. Sudah menjadi rahasia umum tentunya jika Wendy atau Wendi sebenarnya disana lebih cenderung digunakan sebagai nama oleh kaum perempuan hahaha, sepertinya ini bakal menjadi momen yang tepat untuk mengklarifikasi :D

Berbeda dengan adik kandung saya yang pernah berkeliling Negeri Paman Sam dari Pantai Barat hingga Pantai Timur (kebetulan ia sempat kuliah sebentar disana), saya memang belum pernah berkunjung sama sekali ke Amerika Serikat apalagi Big Apple. Bagi saya pribadi kota tersebut tidak termasuk dalam daftar "Kota yang Harus Dikunjungi Sebelum Mati." 

Entah kenapa saya masih lebih menyukai London atau Munich yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Semoga saja saya salah karena toh memang saat ini baru berasumsi dan belum pernah menginjakkan kaki disana hehe. 

Tapi yang lebih diantisipasi sebenarnya adalah kesempatan untuk bisa bertukar pengalaman dengan para jurnalis dari 19 negara lain yang menerbitkan Rolling Stone pula, bertukar pikiran dengan para jurnalis Rolling Stone USA yang sering saya baca tulisan-tulisan keren (bahkan bukunya) seperti David Fricke, Rob Sheffield, Neil Strauss, Peter Travers atau Andy Greene. 

Terakhir, mudah-mudahan pula bisa bertemu dan ngobrol banyak dengan sang pendiri merangkap publisher legendaris Rolling Stone, Jann S. Wenner alias The Big Boss. Kami di redaksi dulu secara beramai-ramai sempat mewawancara Jann via sambungan telepon jarak jauh, sangat ramah. Namun entahlah, orang ini diluar orientasi seksualnya sekarang, menurut apa yang pernah saya baca, dulunya adalah pecinta kokain sejati, tak jarang menggunakannya ketika bekerja di kantor. 

Ia juga rumornya tukang pecat karyawan sembarangan, beberapa yang pernah merasakannya antara lain Lester Bangs dan Jim DeRogatis. Keduanya karena pernah merensi album secara negatif di Rolling Stone. Bangs dipecat karena review jelek album Canned Heat dan DeRogatis yang juga merangkap biographer Bangs dipecat karena review jelek album Hootie & the Blowfish, padahal ia baru bekerja 8 bulan saja disana.

Selain itu, tentu saja seperti biasa dalam agenda petualangan saya, perjalanan ini akan menjadi sebuah ziarah musikal, berkunjung ke berbagai landmark dan situs-situs rock bersejarah dari artis-artis favorit saya. 

Beberapa landmark yang terlintas di kepala dan masuk daftar kunjung adalah: 
1) Bond International Casino (45th Street), lokasi konser The Clash saat tur promo album Sandinista! 
2) Gedung Led Zeppelin, Physical Graffiti di 96 - 98 East 8th street, St. Mark's Place di Manhattan. The Rolling Stones sempet bikin video musik "Waiting On A Friend" disana juga.
3) Forest Hills High School (SMA para personel Ramones dan Simon & Garfunkel). 
4) Adam Yauch Park (Beastie Boys) di Brooklyn. 
5) Strawberry Fields/The Dakota (apartemen tempat Lennon ditembak Mark David Chapman dan taman John Lennon)  
6) Hotel Chelsea yang sempat menjadi rumah kedua bagi Leonard Cohen, Bob Dylan, Iggy Pop, Mark Twain, Charles Bukowski, Phil Lynott, Stanley Kubrick, Alice Cooper sampai insiden Sid & Nancy Spungen di 222 West 23rd Street, Manhattan.
7) Electric Lady Studio, studio rekaman legendaris tempat merekam Combat Rock, Sandinista! (The Clash), Houses of the Holy (Led Zeppelin), The Gray Race (Bad Religion), dsb di 52 West Eighth Street, Greenwich Village.
8) The Apollo Theater, venue konser legendaris James Brown, Stevie Wonder, Louis Armstrong, Ray Charles sampai Metallica di 253 West 125th Street
Manhattan.

9) Paul's Boutique, lokasi pemotretan sampul album klasik Beastie Boys yang terletak di perempatan antara Ludlow dan Rivington, Lower East Side, Manhattan.
10) CBGB's, klub underground yang sangat terkenal memang sudah tutup dan ditinggal mati pemiliknya Hilly Kristal dan menjadi butik John Varvatos tapi setidaknya mampir saja bolehlah ke 315 Bowery. Sekalian mampir juga mungkin ke Webster Hall (eks-The Ritz, ingat D.R.I, GN'R, Danzig?)

Selain itu, tentu saja segera setelah dikabari akan ke sana saya mengecek situs Pollstar untuk mencari informasi konser-konser yang digelar berbarengan selama saya berada di sana. Sialnya, hasilnya nihil. Tak ada konser dari artis yang benar-benar ingin saya tonton akan manggung di Madison Square Garden, Mercury Lounge, Yankee Stadium, Hammerstein Ballroom, atau Roseland Ballroom (baru saja ditutup). Sepertinya malah berencana untuk berkunjung ke rock/metal bar seperti Duff's, Saint Vitus, Lucky 13 Saloon, atau The Acheron.          

Berkunjung ke record stores juga sudah pasti masuk dalam daftar kunjung saya nantinya. Beberapa di antaranya yang sudah menjadi target adalah CO-OP 87 Records (87 Guernsey St, Brooklyn), Generation Records (210 Thompson StNY 10012), Other Music (15 E 4th St NY 10003), Academy Records (415 E 12th St (between 1st Ave & Avenue A) NY 10009), Music Matters (413 7th Ave Brooklyn, NY 11215). Sorry, No Rough Trade NYC visit!

Sebelum daftarnya semakin panjang dan saya mulai menyadari kekeliruan saya terhadap pernyataan sebelumnya maka lebih baik tulisan ini dihentikan saja sampai di sini, blaaah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IKJ: SCHOOL OF ROCK [Editor's Cut]

LED ZEPPELIN Reunion 2007: The Full Report From David Fricke