Konser Amal bagi Sang Duta Besar Metal

Konser penggalangan dana yang ditujukan bagi pengobatan drummer band grindcore Noxa, Robin Hutagaol yang beberapa hari lalu mengalami kecelakaan lalu lintas akan digelar pada hari Minggu, 25 Januari 2009 di Bulungan Open Air, Jakarta. Bertajuk "United We Care, Charity For Robin".

Sedikitnya bakal tampil 25 band rock dan metal lokal di acara tersebut. Antara lain Noxa, Netral, Getah, Seringai, Dead Squad, Purgatory, The Brandals, The Upstairs, Trauma, Thrashline, Dreamer dan sebagainya. Konser dengan harga tiket Rp. 20 ribu ini rencananya akan digelar mulai pukul 10:00 hingga 18:00 WIB.

Promotor Solucites yang sempat menangani konser DragonForce, Helloween, As I Lay Dying dan rencananya Lamb Of God bulan Maret mendatang menjadi penggagas sekaligus penyelenggara benefit concert ini.

“Kami berinisiatif menggelar konser ini karena kondisi sahabat, teman baik kita tercinta yang saat ini terbaring koma di rumahsakit dan membutuhkan biaya pengobatan yang cukup besar. Solucites di konser As I Lay Dying kemarin sangat banyak dibantu oleh Robin dan sebaliknya cuma ini yang bisa kita bantu baginya, membuat konser sesuai dengan hobi dan kecintaan dia terhadap musik rock dan metal,” ujar Pungky, salah seorang staf di Solucites.

Menurut Pungky, seluruh pengeluaran untuk produksi konser ini sepenuhnya akan menjadi tanggungan Solucites. “Hasil dari penjualan tiket dan lelang nantinya 100%  akan kami serahkan kepada pihak istri dan keluarga Robin,” ujarnya.

Rencananya selain penjualan tiket, bentuk penggalangan dana lain akan dilakukan di konser ini dengan melakukan lelang barang dan mengumpulkan donasi langsung dari para penonton di venue.

Pihak keluarga dikabarkan juga terbuka untuk menerima segala bantuan atau donasi yang ingin diberikan oleh rekan, sahabat, fans atau handai taulan bagi biaya pengobatan Robin.

Jika ada yang ingin memberikan bantuan dana dapat ditransfer langsung ke nomor rekening milik istri Robin di: BCA 3422662283 a.n. Megawati Marbun.

Robin Hutagaol, 35 tahun, menjadi korban tabrak lari ketika mengendarai sepeda motor di depan Balai Sudirman, Tebet, Jakarta saat hendak menjemput istrinya pada hari Senin (12/1) lalu. Ia ditabrak dari belakang oleh mobil Kijang yang tidak diketahui nomor polisinya lalu terpental dan kepalanya menghantam jalanan. Helm yang dikenakannya seketika pecah dan Robin yang saat itu masih sadar segera dilarikan ke RS Tebet oleh pihak kepolisian.

Setelah menjalani perawatan medis secukupnya dari pihak rumahsakit, Robin direkomendasikan untuk mendapat perawatan lebih lanjut di RS Husada, Mangga Besar. Bersama istrinya ia kemudian naik taksi menuju RS Husada namun dalam perjalanan mendadak mengalami muntah darah dan seketika tak sadarkan diri. Beberapa jam setelah tiba di RS Husada tim dokter segera melakukan operasi pada kepalanya. Saat itu dikabarkan pembuluh darah di kepalanya pecah.

Menurut Joni, sahabat karib Robin selama puluhan tahun, kondisi Robin hari Kamis (15/1) ini makin memburuk. Setelah terbaring koma selama beberapa hari di ruang ICU suhu tubuhnya naik-turun tidak stabil.

“Menurut diagnosa dokter, terjadi penyempitan pembuluh darah di otaknya. Katanya harapan hidup Robin makin menipis. Gue mau marah besar tadi sama dokter. Dokter bukan Tuhan, mudah-mudahan dia salah besar,” ujar Joni dengan nada sedih.  

Hari ini (15/1) sedang dipertimbangkan oleh pihak keluarga untuk memindahkan drummer Noxa ini ke RS Siloam Gleneagles, Tangerang guna mendapatkan perawatan yang lebih baik di sana.

Robin bersama bandnya Noxa pada akhir Juni tahun lalu sempat diundang berkonser di Helsinki, Finlandia di sebuah metalfest terbesar di kawasan Skandinavia, Tuska Metal Fest 2008. Konser yang digelar tiga hari berturut-turut ini juga menampilkan Slayer, Kreator, Dimmu Borgir dan mencetak 44.000 tiket sold out dalam waktu singkat.

Respon yang didapat Noxa tergolong luar biasa, ribuan penonton bersorak sorai dan memanggil-manggil nama mereka dari awal hingga akhir pertunjukan (saksikan di sini).

“Di lagu terakhir saking nervous dan lemesnya dengkul, gue sempat main salah dan terpaksa kami ulang, tapi penonton di sana bukannya menyoraki tapi malah makin menyemangati kami. Gokil! Itu adalah konser terbaik yang nggak akan gue lupakan seumur hidup!,” ujar Robin saat itu di kantor Rolling Stone.

Uniknya, konser Noxa ini mendapat dukungan penuh dari Duta Besar RI bagi Finlandia & Estonia, Harry Purwanto. Selain menyediakan akomodasi dan transportasi, Duta Besar RI khusus menugaskan 8 orang stafnya untuk membantu persiapan Noxa. Pada saat konser berlangsung pun Duta Besar Harry Purwanto datang ke venue untuk memberi dukungan bagi band Indonesia sekaligus Asia pertama yang menggelar tur di Skandinavia.

Sebelum mendirikan Noxa di tahun 2002 bersama Ade Himerno [gitar], Tony Pangemanan [vokal], Nyoman Dipa [bass], Robin sempat bergabung di Brain The Machine dan juga Suckerhead. Bersama Suckerhead ia sempat merekam dua album, debut The Head Sucker (1995) dan Manic Depressive (1996). Dengan Noxa ia merilis dua album self titled (2002) dan Grind Viruses (2008).

Belakangan Robin tengah merampungkan split album Noxa bersama grup grindcore Finlandia, Cause For Effect yang rencananya akan diedarkan tak lama lagi di negara-negara Skandinavia oleh label metal Finlandia, Stay Heavy Records.

Terjunnya Robin di scene musik underground Jakarta dimulai sejak tahun 1988 dimulai dengan menjadi drummer bagi band punk/hardcore pertama di Indonesia, Antiseptic. Selanjutnya ia sempat bergabung dengan Jenazah, Defloration dan ikut membentuk Grausig di tahun 1992 bersama Yaya Wacked (gitar/vocal), Bay (bass) dan Djorghie (gitar).

Selain menjadi drummer, Robin sehari-hari berprofesi sebagai body-piercer dan mengelola metalshop Ishkabible di berbagai lokasi. Sepuluh tahun yang lalu ia dibantu sahabatnya Joni memulai bisnis dengan membuka toko kecil di seputaran Jl. Mahakam dan kini Ishkabible berkembang semakin mapan dengan dibukanya outlet di Plaza Semanggi, Jakarta.

Robin dikenal teman-temannya sebagai metalhead yang humoris, loyal, ambisius, pekerja keras dan sangat taat beragama. Ia merupakan salah satu dari sedikit orang di Indonesia yang sangat percaya kalau musik metal bisa menjadi sandaran hidup. Dedikasinya pada musik metal tak dapat diragukan lagi.

Robin bahkan bisa membuktikan bahwa ia dapat hidup dari metal dan bahkan berkeliling dunia untuk menyaksikan beragam metalfest di berbagai belahan penjuru dunia, entah di benua Asia, Eropa bahkan Amerika. Suatu ketika ia bisa ditemukan bersama backpacknya tengah berada di Singapura, Kuala Lumpur, New York, Los Angeles, San Francisco, Las Vegas, Paris, Helsinki dan sebagainya. Tak heran jika ia kemudian memiliki banyak sahabat dari berbagai macam ras dan suku bangsa di dunia.

Tampilnya Brain The Machine dan Noxa di luar negeri adalah berkat lobi-lobi cekatan Robin. Bahkan datangnya band punk rock legendaris The Exploited yang menggelar tur di Indonesia pada tahun 2006 adalah berkat lobi-lobi dan diplomasi personal Robin ketika bertandang ke Eropa.

Hingga kini Robin menjadi salah seorang figur penting dan disegani oleh scene metal ibukota bahkan Indonesia. Ia merupakan seorang duta besar metal yang sangat giat mempromosikan band-band metal Indonesia di luar negeri ketika tengah berkunjung ke Eropa atau Amerika. Salah satu obsesi Robin adalah mengorbitkan kancah metal Indonesia menjadi salah satu scene terpenting dan diperhitungkan di dunia.

Dan obsesinya ini walau perlahan cukup terbukti. Sutradara film dokumenter metal terkemuka di dunia, Sam Dunn, akhirnya memilih Ishkabible sebagai lokasi syuting filmnya yang berjudul Global Metal. Robin saat itu sempat berkata walau tidak secara langsung terlibat di dalam film ini namun ia sangat bangga menyaksikan film tersebut. Melihat scene metal Indonesia menjadi satu-satunya scene di Asia Tenggara yang dipilih oleh sebuah film dokumenter tingkat dunia.   

Dan sang duta besar metal RI untuk seluruh dunia itu kini tengah terbaring lemas tak sadarkan diri.

Wake up, Robin, this country still needs you.


Source: www.rollingstone.co.id

Photo: Ade Noxa

Komentar

  1. saya bantuin doa dari jauh
    mudah2an kembali pulih buat oom robin
    dan mudah2an acaranya rame!

    BalasHapus
  2. lekas sembuh mas Robin
    saya syok denger ceritanya padahal bulan lalu saya baru membeli cd dari ishkabible dan ngobrol sama dia

    BalasHapus
  3. semoka epat sombuh...
    saya bantu doa... amiiinnn....

    BalasHapus
  4. Yang gue sempet kaget senin itu gue lagi pergi ke jalan kartini sama murid gue untuk membeli sebuah cello , dan ternyata murid gue dan suaminya ini kenal dengan robin ,dia cerita bahwa ada orang dari Finland yang ngekost di rumahnya di kemang .dia ngeliat iklan room for rent ini via craiglist.com dan ternyata si orang finland in mau bikin dokumenter mungkin tentang Noxa gue gak tau deh ..... nah begitu sampe rumah gue baca di drs dia sedang koma karena kecelakaan langsung keinget bahwa kalo dari sore tadi gue,murid gue tomoko & suami nya lagi ngobrolin tentang robin.

    semoga cepet sembuh !!!

    BalasHapus
  5. Hi all, datang ya ke acara charity concert tgl 25 January nanti, bawa duit yang banyak, sumbangin semua. Every rupiah helps. Dan berhubung Robin masih belum siuman dan ga bisa baca komen2 di multiplyfacebook.dan.lain2, baiknya ucapin "Cepat sembuh, Robin" dalam hati dan dalam doa. Kalau ketemu family member dari Robin, say hi dan ucapkan moral support kalian.

    Cheers

    BalasHapus
  6. Doa kami untuk Mas Robin, semoga cepat sembuh dan bisa berkreasi lagi di blantika musik...

    BalasHapus
  7. aku cuma bisa kirim doa buat kau bang!
    cepat sembuh..

    BalasHapus
  8. Semoga cepat sembuh dan yang nabrak lari ketangkap.

    BalasHapus
  9. Baru dapat kabar pagi ini, Robin telah pergi meninggalkan kita semua.
    Turut berduka cita sedalam-dalamnya..
    Robin, ur spirit lives on forever man
    \m/

    BalasHapus
  10. turut berduka cita
    semoga ada pelajaran berharga dan kebaikan dari robin utk kita semua yg ditinggalkan...

    BalasHapus
  11. wah baru tahu hari ini,...Rest in Peace mr Robin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IKJ: SCHOOL OF ROCK [Editor's Cut]

LED ZEPPELIN Reunion 2007: The Full Report From David Fricke